
“Dedikasi penuh aksi” kalimat tersebut sangat menggambarkan sosok Drs. I Ketut Langkir, M.Pd yang merupakan kepala sekolah SMA Negeri 1 Dawan. Sebagai seorang pemimpin, loyalitas dan integritasnya tak usah diragukan lagi. Dedikasinya dalam menjalankan tugas patut diancungi jempol, tak hanya kata belaka namun beliau bahkan selalu terjun dan “beraksi” dalam setiap kegiatan sekolah. Hal itu dilakukan tak lain dan tak bukan karena kecintaannya terhadap dunia pendidikan.
Pak Tut Langkir memang tertarik dengan dunia pendidikan dari kecil. Terbukti dengan banyak prestasi yang diraihnya semenjak sekolah dasar hingga lulus perguruan tinggi. Tak hanya itu, karena kecintaanya dengan dunia pendidikan beliau rela berjalan ke sekolah yang letaknya 9 km dari rumah kemudian merantau dari daerah asalnya Nusa Penida ke Klungkung dan Singaraja. “Saya bersekolah di SD subana yang jauhnya 9 km dari rumah dengan berjalan kaki, kemudian 1979 melanjutkan di SMP Negeri Sampalan, Setelah itu saya merantau ke Klungkung untuk melanjutkan ke SMA. Karena keinginan saya yang besar dalam dunia pendidikan saya melanjutkan sarjana di singaraja FKIP Unud Singaraja. Mengabdi sebagai guru, baru melanjutkan S2 di tahun 2010” Ungkapnya.
Rasa cintanya terhadap dunia pendidikan kembali berlanjut dengan terjun langsung menjadi tenaga pendidik setelah menamatkan diri dari FKIP Unud Singaraja, beliau kemudian langsung mengabdi sebagai guru honorer di SMA 4 Singaraja pada tahun 1990. Tak hanya berkiprah di provinsi Bali, beliau melanglang buana hingga ke daerah Sumbawa, NTT pada tahun 1993-2000 sekaligus diangkat sebagai PNS. Pada tahun 2000 beliau kembali ke Klungkung, dan menjadi guru di SMU 2 Klungkung (sekarang bernama SMA Negeri 1 Dawan) sampai 2008. “Pada tahun 2008 saya dipindahkan ke SMA Negeri 2 Semarapura yang pada saat itu berstatus RSBI,” tambah pria kelahiran Nusa Penida ini. Mungkin berjodoh, pada januari 2022 beliau kembali pindah ke SMA Negeri 1 Dawan sekaligus mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Meskipun b masa jabatannya masih seumur jagung namun kontribusinya sudah sangat moncer.“Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” semboyan tersebut selalu menjadi acuannya dalam menjalankan profesi kepala sekolah yang merupakan pemimpin di sekolah. Hal ia tunjukkan dari aksi nyata yang selalu dilakukan beliau. Lelaki yang akrab disapa Pak Tut Langkir ini sangat menggambarkan ungkapan tersebut sebab sebab sebagai seorang pemimpin, beliau biasanya terjun langsung dalam kegiatan sekolah, sehingga menjadi suri tauladan dan memberikan motivasi kepada warga sekolah yang lain.