SMA Negeri 1 Dawan

xwv9a9dpmvwwqknid22s
logo sekolah

Ekstrakurikuler, Penting Gak Sih?

Oleh : Kadek Rahayu*

            “Anak-anak silakan menuju tempat pembinaan ekstrakurikuler kalian!” Demikian guru di sekolah menginformasikan kepada siswa untuk segera melakukan pembinaan sesuai minat dan bakat mereka. Ekstrakurikuler atau istilah kerennya eksul sedang gencar-gencarnya dilaksanakan di beberapa sekolah, salah satunya SMA Negeri 1 Dawan. Ekstrakurikuler kini menjadi salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan di sekolah guna menyalurkan minat dan bakat siswa. Kegiatan ini dinilai mampu mengembangkan kemampuan softskill siswa yang nantinya sangat dibutuhkan saat lulus sekolah. Namun, terlihat pelaksanaanya masih perlu adanya adaptasi dikarenakan waktu yang kurang efisien sehingga mengganggu jam pelajaran, yang mana ditakutkan menurunkan prestasi siswa secara akademik. Inilah yang menjadi polemik sehingga timbul pertanyaan ekstrakurikuler, masih penting gak sih?

Perubahan zaman yang terus terjadi menuntut setiap individu untuk memiliki kemampuan  akademik maupun non akademik. Secara akademik tak usah ditanya lagi setiap harinya, kamampuan tersebut terus diasah di sekolah, bahkan di rumah pun dengan adanya tugas rumah (PR) dari guru. Jadi, bagaimana cara mewadahi segala kemampuan siswa secara nonakademik seperti olahraga, seni dan segala bentuk bakat lainnya yang dimiliki siswa? Solusinya, tidak lain dan tidak bukan mewajibkan ekstrakurikuler di sekolah.

Ekstrakurikuler dianggap penting karena perbedaan minat dan bakat yang dimiliki siswa. Mungkin beberapa siswa yang lemah di bidang akademik namun ada beberapa siswa yang berbakat di bidang nonakademik seperti olahraga, seni dan bakat yang lainnya serta tak menutup kemungkinan beberapa siswa memiliki kemampuan akademik yang mumpuni sehingga dibentuk juga ekstrakurikuler bersifat akademik seperti kelompok pencinta mata pelajaran. Selain itu, ekskul juga dianggap penting guna mengembangkan softskill agar menjadi generasi muda yang bermutu dan berkualitas. Sebab saat lulus sekolah, persaingan di dunia kerja sungguhlah tidak mudah dan menuntut kita untuk memiliki kemampuan yang lebih, mampu berpikir inovatif, kreatif, berdaya guna serta kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi. Semua itu tentunya bisa dilatih sejak dini melalui kegiatan ekskul di sekolah. Menjawab pertanyaan di awal, demi menyeimbangkan kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler di sekolah perlunya ada pembagian waktu yang tepat, adil dan merata. Jangan sampai salah satu kegiatan tersebut “dianak tirikan” seakan-akan salah satunya tidak penting. Untuk mewujudkan kegiatan tersebut diperlukan kerjasama antara stakeholder di sekolah baik kepala sekolah, guru dan staf untuk mewujudkan ekstrakurikuler yang kondusif. Selain itu, siswa juga diharapkan mampu memenejemen waktunya agar kegiatan ekstrakurikuler dan pembelajaran tidak keteteran. Kemudian malah menyebabkan kedua kegiatan baik pembelajaran dan ekstrakurikuler kacau balau, istilahnya maunya untung malah buntung.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *